07/06/10

Melihat Dengan "kacamata" Hikmah

“ Aduh cepatan dong …. kita terlambat nih, aduh kenapa sih tadi pakai sholat Jum’atan dulu, ini kan hari kerja …. ? Dengan gusar , sebut saja si Amin, merangsek dan terus saja nyerosos kepada sang supir untuk mempercepat laju mobilnya, Amin sangat khawatir akan tertinggal pesawat yang akan di tumpanginya.

“ Sabar… tenang …. udeh berhenti dulu keluhannya ” Teman di sampingnya yang mengantarkan Amin ke Bandara mencoba menenangkannya,maklum jalan-jalan di Moskow kalau di hari kerja, apa lagi di hari Jum’at mau pulang kerja, dimana banyak orang pulang kerja setengah hari,biasa mempersiapkan diri untuk ke Dacha ( Vila ) … makan jalan yang sudah bigitu lebar dengan 16 jalurpun masih bisa macet, apa lagi kalau ditambah hujan atau salju di msuim dingin, bisa macet total !

“ Ya… tapi kan … aduh gimana nih…. tadi sih sholat Jum’at dulu “ Amin mulai lagi dengan sesalan dan kegusarannya. Singkat kata sampailah … Amin di Bandara Domodidovo, dengan kelegaan luar biasa, karena waktu yang akan diperlukan untuk pemeriksaan tiket dan migrasi hanya tinggal satu jam dan itupun harus antri dengan cepat – cepat mereka menuju kebagian pemeriksaan tiket. Setelah antri … tibalah giliran Amin, temanya yang dari bagian konsuler menyorongkan paspor dan tiketnya ke petugas, paspor diperiksa, visa dan izin tinggalnya di Moskow , beres, Alhamdulillah. Namun … ketika petugas memeriksa tiketnya…. tanggal kembali ke Jakartanya beda !

“Aduh gimana nih ….” Tanyanya pada teman yang bagian konsuler.
“ Iya, kenapa tidak diperiksa dulu tadi sebelum berangkat ? “ Temanya ikut menyalahkan Amin, “ Kenapa begitu ceroboh, tidak meriksa dulu semuanya ? “ Tanya temannya.
“ Saya tidak periksa, karena yakin dan percaya kepada bagian travel di Jakarta, karena Saya beli tiketnya di Jakarta “ Sahut Amin kepada temannya.
“ Tadi sih kita sholat Jum’at dulu…kan kalau tidak sholat Jum’at dulu kita punya banyak waktu untuk memeriksa segala sesuatunya “ Lagi-lagi Amin, “ menyesali” sudah sholat Jum’at, padahal tak biasanya dia begitu, mungkin karena kejadian yang terduga ini, sesalnya keluar juga.
“ Oke … kalau gitu kita terpaksa nunggu penumpang yang terakhir, bila ada yang tak jadi berangkat, karena ada sesuatu “ Kata temannya.

Akhirnya mereka menunggu, teman-teman yang lain yang ikut mengantarnya, ikut menenangkan Amin. “ Biasa, kejadian seperti ini sering terjadi, udah tenang saja, lebih baik sambil menunggu terus berdoa “ Kata temannya yang lain, beberapa lama kemudian ketika pintu bagian pemeriksaan tiket di tutup dan terdengar kabar … ada penumpanag yang “ batal” berangkat … semuanya mengucapkan puji syukur kepadaNya, “ Alhamdulillah “ Berarti Amin bisa terbang ke Jakarta menggantikan orang yang “batal” terbang.

“ Nah kan … benar tadi kita sholat Jum’at dulu, hingga doa kita dikabulkan “ kata teman-temannya, Amin hanya menunduk, malu. Ya sudah… akhirnya, walau dengan tiket yang salah tanggal, Amin dapat kembali ke Jakarta dari Moskow. Alhamdulillah.

Ilustrasi di atas itu sebagian kecil dari banyak kisah, sebuah musibah menjadi hikmah, memang banyak jalan untuk bersyukur kepadaNya, karena memang hidup dan kehidupan ini banyak sekali hikmah yang terkandung dibalik itu semua, ada hikmah dari segala macam ciptaaanNya, ada hikmah dari segala kejadian dan peristiwa, baik disadari ataupun tidak oleh kita. Kebanyakam manusia memang kurang atau sering kali langsung mengatakan : Tuhan tidak adil ” bila melihat suatu musibah atau mengalami sesuatu yang tidak mengenakan. Jadi tidak melihat ada apa dibalik musibah itu ? Atau tidak mencari suatu hikmah dibalik setiap kejadian.

Seringkali yang terjadi adalah apa yang awalnya dianggap musibah, ternyata dikemudian hari, malahan menjadi berkah. Atau terjadi sebaliknya, apa yang dianggap menyenangkan, di kemudian hari malah menjadi bencana. Ya, manusia memang sering kali “tertipu” pada apa yang nampak dan sering terkecoh pada yang terlihat. ” Apa yang menyangkan , belum tentu baik untukmu dan apa yang terlihat buruk, bisa jadi baik baikmu “ Mari kita lihat bait-bait ini :

Apapun yang terjadi pada alam ini dari yang paling kecil sampai yang paling besar Insya Allah ada hikmahnya.
Sesuai dengan firmanNya
” Ya Tuhan kami tidak ada yang Kau ciptakan dengan sia-sia “
Dari kuman yang tidak kelihatan oleh manusia sampai milyaran galaxy yang maha luas semua mempunyai fungsi masing-masing.
Begitu pula dengan peristiwa manusia, dari penderitaan yang amat memilukan sampai kesenangan yang melenakan semua ada hikmahnya.

Terkadang manusia lupa bila di uji dengan penderitaan, hingga ingkar pada Allah karena penderitaan yang di deritanya, padahal di balik penderitaan ada hikmahnya juga, berupa jiwa yang semakin kuat, tabah, dan tak tergoyahkan.

Maka jangan lekas membuang yang pahit, siapa tahu itu adalah obat bagimu.
Jangan lekas mengatakan Allah tidak adil, siapa tahu Allah di lain waktu memberikan nikmatNya.

Jangan lekas mengeluh bila tak mendapatkan sesuatu yang diinginkan, siapa tahu Allah akan memberikan sebagai pengganti yang terbaik.
Dan jangan lekas memisahkan sesuatu yang kamu benci dan kau anggap hina, siapa tahu apa yang kamu benci dan kamu hinakan justru di cintai Allah !
Dan jangan segera meminum yang manis, siapa tahu itu adalah racun bagimu.

Siapa yang menyangka,
Jika sampah yang di buang-buang manusia justru bisa dijadikan kompos dan energi listrik.

Siapa yang menduga,
Rambut jagung yang dibuang saat makan jagung rebus atau jagung bakar di Rusia bisakan dijadikan jamu, obat untuk kesehatan.

Siapa yang mengira,
Gerak rumput atau ilalang yang bergoyang adalah prototype gerakan pesawat terbang.

Siapa menyangka,
Nyamuk yang kecil itu membuat kaya raya para pengusaha obat anti nyamuk.

Siapa yang protes terhadap keringat,
Mungkin lupa keringat yang dianggap menganggu telah melahirkan ribuan jenis minyak wangi sejak berabad-abad, dan telah melahirkan ribuan perusahaan dengan berbagai model, membuka lapangan kerja dan melahirkan foto model iklan.

Siapa yang membenci virus,
Ternyata virus yang tak kelihatan itu telah melahirkan para penilti dan para ilmuwan, betapa banyak Doktor tercipta karena virus.

Apa lagi ?
Coba lihat air mata saat kau menangis,
Itu adalah alat pembersih alamiah dan mengurangi beban psikologis, terasa sangat lega dan beban yang terpikul terasa ringan.
Jangan meremehkan air mata !
Ribuan judul puisi bisa lahir karena tangisan, ribuan judul drama, sandiwara, film dan sinetron tercipta karena air mata, ribuan judul novel tercipta berkat air mata.

Dan jangan lupa …… !
Air mata wanita adalah senjata yang sangat tajam yang dapat meruntuhkan kerajaan dan singgasana para emperator !
Siapa yang tahan melihat air mata wanita?

Maka menangislah kamu selagi bisa menangis, tak ada larangan untuk menangis. Bahkan tangisan para aulia dikeheningan malam, saat tahajud dan sujud adalah kunci pembuka pintu syurga !

Apa lagi ?
Lihat kulitmu yang tipis dan halus mulus, tebalnya hanya sepersekian mili yang membungkus daging.

Siapa yang mengira,
Kulit yang dianggap biasa adalah jaket yang sempurna bagi daging, tergores sedikit saja maka kuman-kuman segera datang menyerang daging dan terjadilah pembusukan dan borok.
Di akhirat kulitpun akan menjadi saksi, dan dimintai pertanggung jawaban, bila merasa diri tidak cantik sehingga kurang bersyukur datanglah ke rumah sakit, kau akan menemukan berbagai jenis penyakit yang bisa juga menyerangmu.
Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kau dustakan ?

Tak ada yang sia-sia apapun yang diciptakanNya.
Bila ada sesuatu ciptaanNya yang kelihatannya tak berguna, itu bukan berarti sia-sia !
Hanya manusia belum menelitinya atau tidak tahu fungsinya saja, yakinlah ada hikmah di balik penciptaanNya. Dan jika mau di tulis hikmah setiap ciptaanNya niscaya manusia tak mampu melakukannya karena tak terhingga banyaknya !

Maka bahagialah orang yang pandai mengambil hikmah atau pelajaran dari setiap kejadian, baik yang langsung menimpa dirinya atau yang menimpa orang lain. Bahagialah orang selalu melewati hari-harinya dengan membawa dan menggunakan ” kaca mata hikmah “, karena dengan kaca mata hikmah ini, dia dapat melihat seluas luasnya dari setiap kejadian apapun, dengan kaca mata hikmah, seakan dia melihat sesuatu dari segala sisi, dari segala arah, dari segala sudut, dari multi dimensi, hingga dia dapat menghadapi hidup penuh kebahagiaan dan ketentraman jiwa.

Orang yang selalu memandang kejadin dengan ” kaca mata hikmah ” akan mendapat bimbingan dan hidayah Tuhan yang sangat besar, orang seperti ini akan selalu berpikir positif melihat suatu kejadian, hingga yang dalam dirinya penuh dengan hikmah dan kebajikan, yang ada dalam dirinya, baik, baik dan selalu kebaikan. Hatinya begitu lapang, kelapangan dadanya meluas, terkadang tak terjangkau oleh manusia kebanyakan.

(eramuslim.com)

0 komentar: