23/03/10

Ujian dengan Harta


Sesungguhnya bagi tiap-tiap umat itu ada ujian dan ujian bagi umatku ialah harta” (HR. Turmudzi).
Sepatutnya, ujian yang paling mendebarkan hati insan manapun dan dimanapun di dunia ini ialah ujian dengan harta.  Sebab, banyak yang tidak lulus dalam ujian ini, meskipun yang mengikutinya adalah orang-orang yang telah dikenal pintar atau ‘alim.

Ketidaklulusan dalam ujian dengan harta bukan hanya terjadi sekali setahun, tetapi bisa berkali-kali seumur hidup.  Buktinya, harta telah berulangkali menjadi sumber perselisihan berdarah-darah bukan hanya antar satu keluarga dengan keluarga lain, tetapi juga antar anggota dalam satu keluarga, tak terkecuali antara ayah dan anak kandungnya. 

Korupsi dan suap yang dilakukan berlapis-lapis di dunia ini juga disebabkan oleh hasrat mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya.  Perebutan kekuasaan juga seringkali demi harta.  Perang antar negara juga sering disebabkan harta.    

Ketidaklulusan dalam ujian dengan harta juga bisa diamati dari bermacam-macam perilaku pemiliknya.  Tidak jarang, karena memiliki kendaraan mewah atau rumah mewah, sebahagian manusia menjadi tinggi hati.   Itulah pertanda orang yang lupa diri, laksana Qarun pada zaman Nabi Musa yang lupa bahwa harta samasekali tak mengekalkan dan bukan berasal karena kemampuan diri dalam mengumpulkannya.

Namun bagi orang yang lulus dalam ujian ini akan nampak pada perilakunya juga.  Tak akan pernah berbangga dengan harta, kecuali dijadikan sebagai alat untuk menolong diri dan sesama.  Dalam mengumpulkannya pun dengan cara yang jujur.  Sebab difahami bahwa setiap harta haram akan menimbulkan ketidaktenangan hidup di dunia dan akhirat.  Bahkan, menurut Rasulullah, setiap daging yang tumbuh dari harta haram, maka neraka-lah yang akan melumatkannya

0 komentar: